Kursi raksasa terinspirasi dari bakso ikan (Daily Mail)
VIVAlife - Siapa sangka bongkahan bundar berbulu yang berukuran besar ini adalah sebuah kursi? Ya, kursi ini diciptakan untuk menjaga agar Anda tetap hangat selama cuaca dingin. Kursi tersebut dirancang oleh Jason Goh dari Singapura, yang terinspirasi dari bakso ikan yang sering dibuat oleh orangtuanya.
Tak hanya itu, kursi ini juga terinspirasi dari kisah menakutkan yang dikarang neneknya, yang sering digunakan untuk menakut-nakutinya sewaktu kecil.
"Saya biasa bermain dengan makanan ketika masih kecil, terutama bola ikan karena kedua orang tua saya adalah penjual mie bakso ikan," ucap pria berusia 36 tahun yang belajar di Universitas Glasgow seperti dikutip dari Daily Mail.
"Dalam rangka untuk menghentikan saya bermain dengan makanan, nenek saya datang dengan cerita bola ikan raksasa menakutkan, yang masih saya ingat sampai hari ini. Bola itu memarahi saya dalam dialek Teochew," ucapnya menjelaskan.
Ia juga berkata bahwa neneknya mengancam dirinya, jika ia terus bermain dengan makanan, maka bola ikan akan berubah menjadi rakasa berbulu besar dan memakannya. "Hal tersebut sangat mengerikan menurut imajinasi masa kecil saya," dia menambahkan.
Bola ikan raksasa berbulu, atau dinamakan Moyee, adalah manifestasi dari imajinasi Jason tentang bagaimana bola ikan raksasa yang terdapat di dalam cerita neneknya. Selain terlihat menakutkan, kursi raksasa yang unik ciptaannya tersebut dapat menjadi tempat persembunyian yang nyaman bagi orang-orang untuk duduk dan rileks.
Disebut 'Moyee', karena kursi tersebut dilengkapi dengan lampu LED, yang menurut Jason akan membantu pengguna duduk dengan nyaman di ruang tertutup menyerupai kepompong, seperti membaca buku atau bersantai. Bola yang terbuat dari karet itu, diisi dengan air untuk mencegah mudah menyusut dan membuat mudah dilipat dan disimpan ketika tidak digunakan.
Bakso ikan adalah makanan yang umum di Singapura dan dibuat dari daging ikan cincang yang dicampurkan dengan tepung terigu. Panganan tradisional ini biasanya dijual di warung-warung makan pinggir jalan, dan seringkali direbus dan dinikmati bersama saus kari pedas atau digoreng.
Meskipun tidak tersedia untuk dijual, kursi tersebut saat ini dipamerkan di National Museum of Singapore sampai 27 Januari mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar